ADVENTURE : Tenda
- Akhmad Khalid Aprianza
- 19 Jul 2014
- 4 menit membaca
Dalam berpetualang, utamanya perlu diperhatikan beberapa hal. Selain kesiapan mental dan fisik yang baik dan dan dana yang memadai, tentu saja sebagai manusia kita memiliki kebutuhan primer di antaranya sandang, pangan dan papan.
Kesiapan mental dan fisik berguna untuk menghadapi beragam kemungkinan pada saat berpetualang, akan tetapi persiapan pada kebutuhan primer yang baik dapat meminimalisir kemungkinan tersebut.
Kali ini mari kita fokus pada kebutuhan akan shelter (tempat perlindungan) atau lebih tepatnya kita akan membahas mengenai tenda.
JENIS-JENIS TENDA
1. Bivak
Berlindung sifatnya sementara (darurat) gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk Bivak adalah tenda berlindung yang sifatnya sementara (darurat) gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk. Bivak biasanya dibuat dengan jas hujan poncho.

2. Tenda Dome
Tenda camping berjenis dome merupakan jenis tenda yang banyak penggemarnya. Walaupun secara kapasitas dan kekuatan tidak sekuat tenda pleton atau tenda yang biasa digunakan untuk kemah pramuka dan yang lain, tetapi tenda jenis dome ini punya banyak kelebihan yang layak untuk dipertimbangkan antara lain:
a. Ringkas, karena bisa masuk carier ataupun ransel harian
b. Ringan, dengan bobot yang hanya 2kg untuk dome paling sederhana hingga sekitar 4 kg untuk yang agak besar
c. Simpel, karena perlengkapan jadi satu paket/ tas (pasak, tali, frame/rangka, tenda, tas tenda)

3. Tenda Flysheet
Tenda flysheet adalah tenda pendukung yang bentuknya mirip tenda pramuka tetapi lebih sederhana karena biasanya tidak memiliki penutup samping.

4. Tenda Pramuka/Tenda regu
Tenda jenis ini adalah tenda yang paling banyak digunakan anak pramuka ataupun militer. Untuk mendirikan tenda ini dibutuhkan beberapa orang dan jenis tenda ini lebih kuat dari tenda yang lain.

5. Tenda Pohon
Tenda jenis ini adalah tenda yang digantungkan di pohon.

6. Portaledge
Tenda sistem gantung yang dirancang untuk pemanjat tebing, yang menghabiskan beberapa hari dan malam pada pendakian tebing tinggi dan besar. Sebuah portaledge dirakit dengan platform tertutup kain dikelilingi oleh bingkai logam yang menggantung dari satu titik dan memiliki tali suspensi adjustable.

7. Tenda Kerucut
Tenda jenis ini menggunakan konsep 1 tiang di tengah yang dikencangkan dengan menggunakan guyline seperti tenda2 yang digunakan bangsa Indian-Amerika

TIPS MEMILIH TENDA
Berikut akan saya jelaskan beberapa tips dalam memilih tenda.
1. Kapasitas muat
Setiap tenda memiliki batas kapasitas efektif. Walaupun sah2 saja jika teman2 ingin menempati tenda besar yang diisi orang yang jumlahnya lebih sedikit atau mengisi tenda melebihi kapasitasnya, terutama dalam keadaan darurat.
Pastikan teman2 memilih tenda dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan agar dapat mendapatkan manfaat optimal tenda tersebut.
2. Rainfly/ Flysheet/ Layer
Flysheet memiliki peran penting dalam meningkatkan performa tenda dalam fungsinya sebagai shelter (tempat perlindungan).
Beberapa tenda modern biasanya sudah memberi flysheet ekxtra (double wall/layer) dalam packaging-nya atau teman2 bisa membelinya secara terpisah. Banyak juga petualang yang menggunakan terpal sebagai flysheet dengan alasan mudah diperoleh, kuat dan murah tapi tentunya lebih berat dari flysheet khusus yang dijual di pasaran.
Beberapa poin penting dalam memilih dan menggunakan flysheet, antara lain :
a. Bahan.
Carilah bahan yang baik, biasanya dicantumkan daya tahan bahan dalam satuan mm, curah hujan normal di Indonesia adalah sekitar 1000mm jadi bila lebih besar dari angka tersebut lebih baik (untuk pemakaian domestik). Kadang tertulis juga kata2 seperti PU (polyurithene) Coated, artinya bahan tersebut telah dilapisi sejenis minyak sehingga lebih tahan terhadap hujan tapi belum diketahui efektivitasnya.
b. Warna.
Penggunaan warna yang terang berguna agar flysheet dapat memantulkan cahaya matahari sehingga dapat membantu mengurangi panas.
c. Instalasi.
Flysheet sebaiknya mampu menutupi tenda dengan baik sehingga dapat pula menahan hembusan angin. Selain itu perhatikan pula jarak antara flysheet dengan tenda untuk mengurangi efek kondensasi (rembes) karena air dapat masuk apabila flysheet terlalu menempel dengan tenda
3.Konstruksi tenda
a. Tinggi tenda
Untuk pemakaian di dataran tinggi, sebaiknya memilih tenda yang relatif rendah untuk mengurangi efek hembusan angin kencang yang biasanya ada di dataran tinggi
b. Freestanding
Tenda freestanding adalah tenda yang dapat berdiri tanpa harus memasang guyline terlebih dahulu. Tenda jenis ini mempermudah ketika ingin mengubah posisi tenda.
c. Guyline (tali pengencang)
Guyline tenda sebaiknya panjang, kuat dan mudah dibongkar-pasang. Akan lebih baik lagi jika guyline sudah mengandung phospor sehingga dapat bercahaya dalam gelap dan mengurangi kemungkinan tersandung guyline di malam hari.
d. Rangka tenda
Carilah tenda yang memiliki rangka yang aeordinamis, perhatikan juga bahan rangka tenda dan pasaknya. Tenda dome standar biasanya menggunakan bahan fiberglass dan pasak besi, teman2 dapat menggantinya dengan bahan alumunium alloy yang lebih kuat dan ringan.
4. Bahan tenda
a. Layer
Untuk tenda single layer, perhatikan daya tahan bahan tenda seperti yang dijelaskan pada poin tentang flysheet di atas.
Untuk tenda double layer, teman2 dapat memilih bahan mesh (jaring) yang ringan dan sejuk ketika cuaca panas karena memiliki sirkulasi udara yang baik. Atau bisa juga memilih bahan yang sejenis dengan flysheet untuk meningkatkan daya tahannya terhadap hujan.
b. Alas tenda
Cari alas tenda yang menggunakan bahan yang kuat, karena alas tenda rentan terkena rembesan air dan gesekan tanah/ material di bawahnya. Dapat juga disiasati dengan menggunakan footprint tenda untuk mengurangi gesekan dengan tanah / material bawah tenda. Mengenai foot print, sebaiknya dibuat tidak sama persis dengan alas tenda, buatlah beberapa cm menjorok ke dalam. Bila dibuat sama persis ukurannya dengan alas tenda berisiko menangkap air hujan. Jangan lupa membuat parit di sekeliling tenda untuk mengalirkan tumpahan air hujan.
c. Jahitan
Sambungan antara bahan tenda biasanya dijahit, carilah tenda yang dijahit dengan rapi dan sudah dilapisi seamless seal (pelapis transparan) yang berguna untuk mengurangi rembes/kebocoran akibat jahitan.
d. Ventilasi
Tenda tidak hanya harus tertutup rapat tapi juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga tidak pengap saat dalam posisi tertutup
5. Bobot dan dimensi
Pilihlah tenda yang masuk akal beratnya dan dimensi kecil pada saat di packing. Selain untuk kepraktisan juga sangat membantu ketika harus dibawa-bawa.
6. Fitur tenda
Beberapa fitur tenda yang berguna antara lain :
a. Vestibule/ teras
Untuk kebutuhan memasak atau menyimpan barang sehingga dapat memaksimalkan penggunaan area di dalam tenda. Pastikan teras juga terlindung flysheet.
b. Pocket
Kantong penyimpanan berguna untuk meletakkan beberapa hal yang sekiranya perlu diraih dengan cepat seperti senter, kacamata (bagi yang memiliki gangguan penglihatan), gadget kecil, snack, dll.
c. Hanger
Berguna untuk menggantung lampu kecil atau beberapa hal lainnya.
d. Sparepart
Beberapa produsen tenda kadang memberikan extra part seperti guyline, frame, pasak, dll.
e. Ventilasi dan jendela
Berguna untuk melancarkan sirkulasi udara dan melihat keadaan sekitar tanpa perlu keluar tenda. Biasanya dapat dibuka-tutup
f. Tas tenda
Untuk menyimpan tenda ketika tidak digunakan. Jangan terlalu lama menyimpan tenda dalam tas, bentangkan tenda sekali2 untuk menghindari kerusakan akibat lipatan pada bahan tenda. Sebagian orang membungkus framenya dengan tenda seperti kemasan pada saat membeli, tapi beberapa orang lebih memilih melipat tenda terpisah dari frame.




















































Komentar